Kota mewah dengan penduduk yang sangat sejahtera itu berada di Provinsi Kalimantan Barat. Tepatnya di Kabupaten Ketapang atau sekitar 30 menit melalui jalur udara dari Bandara Supadio Kota Pontianak. Masyarakat Ketapang biasa menyebut wilayah itu dengan nama Padang 12 (dua belas).
Konon, bagi mereka yang pernah melihat kota itu, wilayah ini tampak lebih bersih dan indah dibanding negara maju yang ada dibelahan bumi manapun. Rumah mewah dan kendaraan seperti mobil Ferrari dan Roll Royce atau motor Harley Davidson menjadi pemandangan yang biasa melintas di kota ini. Bahkan pesawat pribadi maupun kapal pesiar juga dimiliki penduduknya.
Namun, ini merupakan Kota Ghaib yang ada di Ketapang. Tidak semua mata manusia dapat melihatnya. Bagi orang awam, wilayah yang terletak diantara Kecamatan Kendawang dan Pesaguan ini hanya tanah kosong seluas 12 KM persegi yang dipenuhi oleh pohon pinus dan ilalang layaknya sebuah padang rumput. Itulah alasan mengapa daerah ini disebut Padang 12.
Masyakarat Ketapang menyebut penduduk di Padang 12 dengan sebutan Orang Kebenaran. Sosoknya tidak berbeda dengan wujud manusia pada umumnya. Hanya saja, mereka tidak memiliki belahan diantara bawah hidung dan di atas bibirnya.
Masyarakat Ketapang mempercayai bahwa Orang Kebenaran atau juga biasa disebut Orang Limun ini adalah golongan manusia suci yang jujur dan taat beribadah. Namun tidak sedikit pula yang beranggapan mereka adalah sekelompok jin muslim yang sudah ribuan tahun menempati wilayah itu.
Menurut salah seorang warga Ketapang, Dodi, aktivitas Orang Kebenaran ini juga layaknya manusia biasa. Mereka terkadang juga pergi ke pasar yang ada di wilayah Ketapang untuk membeli kebutuhan mereka. Uniknya, mereka tidak selalu menggunakan uang sebagai alat pembayaran. Terkadang, Orang Kebenaran ini menggunakan kunyit atau rempah yang biasa dijadikan bahan masakan sebagai alat tukar.
"Kalau orang Padang 12 membayar pakai kunyit. Tapi kunyit itu besoknya jadi emas," ujar Dodi saat berbincang dengan Liputan6.com di Ketapang beberapa waktu lalu.
Dodi menuturkan, pernah suatu waktu ada seorang warga bertemu dengan nenek-nenek pada malam hari di sekitar Pasar Ketapang. Si nenek tersebut minta diantar pulang. Namun, ketika sampai di dekat kawasan Padang 12, si nenek yang membonceng sepeda motornya sudah hilang. "Orang itu ikhlas menolong nenek, jadi pas sampai rumah di motornya ada kunyit emas," tuturnya.
"Pokoknya bagi yang pernah ke Padang 12, mereka pasti kagum dengan kota itu. Ceritanya di sana itu bersih, indah, dan sudah sangat maju," lanjut Dodi.
Ada juga cerita menarik yang hingga ini sudah tersebar di Ketapang. Yaitu mengenai artis Rhoma Irama yang konon pernah diundang untuk menyanyi di Padang 12. Raja Dangdut itu mengaku sudah 2 kali manggung di Ketapang. Tapi hampir seluruh warga Ketapang menyebut Rhoma baru pertama kali manggung di Ketapang.
"Ceritanya bang haji Rhoma itu heran. Katanya Kota Ketapang yang saat dia manggung pertama sangat megah, kok sekarang berubah," terang Dodi.
Sayangnya, Liputan6.com saat ke Ketapang beberapa hari lalu tidak bisa menjangkau wilayah tersebut. Padahal jaraknya hanya sudah tinggal sekitar 2 km. Dodi tiba-tiba berubah pikiran dan meminta kami mengurungkan niat ke sana malam itu. Ia beralasan, selain jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dinihari hujan deras disertai petir terus mengiringi perjalanan kami. Jalan menuju ke sana pun sangat gelap gulita lantaran belum tersedia penerangan jalan.
"Percuma pun ke sana. Tak bisa kita lihat apa-apa, gelap. Lebih baik kembali, hujan sangat deras," terang warga melayu itu sambil memutar mobilnya.
sumber: Liputan6.com
waktu sy dan keluarga sdang berada di daerah ketapang kami pernah diceritakan masalah ini sayang hanya cerita dari penduduk, sebenarnya kami berkeinginan untuk menyaksikan secara langsung trnyata tdk bisa krna keburu plang ke ptk. insy suatu saat nanti sy akan kesana
BalasHapuswow......
BalasHapusPenasaran...tambah dong ceritanya
BalasHapus