Kriuk, kriuk, kriuk....! Siapa yang tak tergiur dengan kerupuk? Makanan camilan itu sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Hampir tiap kali makan, kerupuk menjadi teman di meja makan. Karena sangat enak maka, kerupuk seolah menjadi makanan wajib di meja makan.
Ada orang yang menjadikan kerupuk sebagai teman makanan, namun ada juga yang menjadikan kerupuk menjadi camilan di kala santai. Salah satu jenis kerupuk yang sangat nikmat adalah amplang. Amplang adalah makanan khas Ketapang. Ketapang selain dekat dengan laut, tempat yang indah itu juga dekat dan dilalui sungai-sungai besar. Sungai Pawan adalah salah satu sungai yang melalui Ketapang. Tentu dengan keberadaannya yang dekat dengan sungai dan laut, ikan melimpah ruah.
Ikan itulah yang menjadi salah satu bahan utama membuat kerupuk. Ikan yang dibutuhkan untuk membuat amplang adalah ikan belida atau tengiri. Hal itu tergantung selera masing-masing pembuat dan kelimpahan ikannya. Namun, percayalah keduanya sama-sama nikmat.
Untuk membuat amplang bahan-bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: ikan tengiri atau belida, tepung tapioka,telur. Sedangkan bumbu-bumbu yang dibutuhkan adalah merica, bawang, garam, dan gula, serta jeruk.
Proses pembuatannya dimulai dengan mengerik daging ikan. Kemudian daging ikan itu dicampurkan dengan bumbu yang telah dihaluskan menjadi sebuah adonan. Semua bahan itu dipastikan sudah bercampur dengan baik, lalu dicampurkan dengan tepung tapioka. Semua bahan itu dicampur, diaduk, dipadatkan, untuk kemudian dipotong-potong kecil, atau dicetak sebelum digoreng menjadi kerupuk.
Rasa amplang yang gurih khas ikan terasa begitu nikmat menjadi teman minum teh, atau camilan ketika bepergian. Jika Anda jalan-jalan di kota Ketapang, banyak industri rumah tangga yang memproduksi amplang. Harganya pun bervariasi tergantung dari rasa.
Banyak turis baik domestik maupun mancanegara membeli oleh-oleh khas Ketapang itu sembari jalan-jalan menyusuri jalan-jalan di Ketapang dan di sungai Pawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar